Rabu, 11 September 2013

CINTA JANDA: Melekat di Hati Pecinta

CINTA JANDA: Melekat di Hati Pecinta: Cinta Janda merupakan sebuah komunitas belasan usia anak muda yang mulai tumbuh dan berkembang mencari kodratnya sebagai insan manusia yang hidup di dunia fana, untuk menjadikan tempat berlomba mencari kebaikan.

Dalam dunia modern seperti sekarang ini, sesuatu yang mengalir belum tentu benda cair , namun recehan uangpun bisa mengalir . Laksana dari hulu ke hilir . Jenis dasar air sebagai benda cair  dengan partikel sifatnya yang lembut tersusun dalam rumus H2O , adalah partikel yang mengalami siklus fisika pada perubahan di setiap ruang dan waktu.
Dalam pandangan orjalu, angan hidup terkadang jauh dari hamparan cita-cita . Ibarat selembar kain membentang , dan seekor semut berjalan . bidang datar atau terjal tak diketahui dengan pasti. 

Kesulitan selalu datang dalam kekurangan material. terutama uang. Manakala terjebak dalam sisi keuangan yang tak terkontrol , kemungkinan besar akan membuat pangaturan kebutuhan yang semakin besar menjadi ambrol. 

Rincian pengaturan keuangan yang tersusun dalam setiap langkah kebutuhan seringkali tersendat dalam pijakan awal sebuah keinginan. 

Begitu banyak orang berhambur lembaran dollar, namun tak satupun untuk sebuah jamuan. hanya memenuhi aroma almari toliet. 

Keengganan untuk memacu dalam perlombaan kebaikan , seringkali tertutup oleh ingatan tentang kebutuhan yang belum terbayarkan. lalai[un hinggap dalam setiap tanggal gajian. Tak ubahnya kangguru berlalu kelinci bertahan.


Jangkauan paradigma mulai merambah dalam satu kesatuan dalam sebuah ikatan. Namun besarnya daya birokrasi tak jua mampu menembus benteng panasnya lahar. Haruskah menanti sebuah panggilan para janda-*janda tua kelaparan ? 

Wahai para ruan-tuan wakil rakyat, sisihkan sebagain dari gajimu untuk janda yang terhimpit kehidupan modern ini sebelum kiamat. Satu persen saja cukup untuk siedarkan ke seluruh sendi janda-janda yang menanti sekarat.

Wahai para tuan pengusaha yang lupa akan zakat. Masihkah kau ingat pada saat kalian melarat.Simpanan kekayaanmu bukan hanya untuk memenuhi WC dan toilet.
Buatlah karya besar dalam hidup ini dengan selamat. Jangan sampai kekayaanmu tertunda dalam keserakahananak cucumu. dan lenyap tanpa sepatah kata.

Wahai tuan guru para kiai , ajaklah pengikutmu akan makna cinta damai dalam keheningan hati. Jangan kau buat murka anak jalanan yang masih bodoh dalam semak belukar maksiat setiap hari. Bangunkan mereka dari tidur agar tak lagi nyenyak dalam dengkur. Tuan kiai, pimpinlah negeri ini dengan payung Tuhanmu dengan adila dan bijak. Agar kami bisa berpijak.

Wahai para generasi muda apa kata kalian jika datang lagi tuan meneer dari Belanda untuk naik kereta di Ambarawa?
akankah kau masih marah dengan mereka yang menelantarkan bangsa ini tercerai berai dalam sejarah yang terhenti?  
 
 WOW , naiflah suara ratapan janda yang tak terdengar oleh jangkauan kerongkongan janda tua dalam derita. 

Tebalnya tembok wajah para durjana tak lagi mengharu biru hati yang sugesti akan do'a. 
Sebagaian dari rakyat bumi Indonesia , menatap masa depan anak bangsa dalam hamparan do'a. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar